Kulihat istana Raja berdiri megah di hadapanku
Putih cerah bak memancarkan cahaya kehidupan
Sayup-sayup kudengar alunan musik
Memainkan sebuah kidung lembut dan menghanyutkan
Irama yang belum pernah kudengar sebelumnya
Sesosok tubuh berbalut gaun putih berhiaskan permata
Berjalan medekat kearahku seraya melontarkan senyum
Senyum yang amat manis
Andai Nabi Yusuf melihatnya, sudah pasti ia akan mengiris tangannya
Karena keindahan ciptaan-Nya di depanku sekarang
Rambut yang hitam bak malam mendung tanpa cahaya
Mata biru laut terperangkap dilubangnya
Bibir merah menggoda semua pasang mata
Kalau saja semua lelaki dari kaum Sodom Gomorah melihatnya
Tentu adzab Allah tak turun pada mereka
Bibir merahnya terbuka seraya berkata :
"maukah engkau meminangku?"
"Tak akan ada yang bisa menolak pesonamu
Andai wanita bumi bisa memilih menjadi Laki-laki, tentu mereka akan meminta kepada Allah
Supaya merubah mereka menjadi Laki-laki"
"Tak ada yang menolak ajakan seorang ciptaan
Yang apabila wajahnya muncul kebumi, maka teranglah dunia
Yang hiasan kepalanya lebih indah dari langit beserta bumi
Yang menjadi pelipur lara semua makhluk ciptaan
Tentu saja aku bersedia, apa mahar mu?" Tanya ku
Sejenak bidadari itu tersenyum seraya berkata
"Kerjakanlah shalat malam dan berdoalah pada Tuhanmu
agar kita dinikahkan kelak dan Istana ini akan jadi milikmu
Sekarang pulanglah, penuhi maharku" Katanya
Ia pun mengecup keningku dan aku pun terbangun dari tidur ku
Dengan langkah yang bersemangat, aku berjalan menuju tempat wudhu
dalam hatiku aku berjanji akan memenuhi mahar calon istriku
Ku gelar sajadah ku dan mulai mengangkat tanganku
"Allahu Akbar"
Sukabumi, 16 November 2009
120 hari menuju Ujian Nasional