Pages

Saturday, November 28, 2009

euphoria of a new laptop

 okay, this is stupid



but, please welcome my new gadget! Toshiba Portage


(This is not image from my laptop, I took this from mr google)

Bedebah Kampus

On November 21, my friends and friends of Albayan 'turun gunung' to join the 'bedah kampus 'conducted by the University of Indonesia, with a capital of desperate because we do not have a ticket to enter the hall campus venue for such 'bedah kampus'. Although without a ticket, we continue to go to UI in Depok



We looked excited right?






On the train to Depok

We becomed 'bedebah' who will join 'bedebah kampus' without a ticket, a mistake is not from the students, but in one of the elements who oversimplify things, okay it should not be imitated


 

 

Finally, only the pictures, a bad end


 

home with empty hands, okay this is bad

kisah dibalik seorang papa

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....

Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.



Lalu bagaimana dengan Papa?



Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,

tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?



Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,

tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?



Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......



Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.

Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...

Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,

Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?

Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.



Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.

Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"

Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?



Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :

"Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".

Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.

Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.



Ketika kamu sudah beranjak remaja....



Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".

Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?

Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..



Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...

Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....

Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,

Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?



Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')

Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..

Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?



Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...

Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...

Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?

"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"



Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.

Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...

Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa



Ketika kamu menjadi gadis dewasa....



Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...

Papa harus melepasmu di bandara.

Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?

Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .

Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.

Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".

Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.



Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.

Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.



Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"

Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".

Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?



Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.

Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.

Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"



Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.

Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..

Karena Papa tahu.....

Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.



Dan akhirnya....

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....

Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....

Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....

Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....

Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."



Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...

Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....

Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....

Papa telah menyelesaikan tugasnya....




Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...

Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...

Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...

Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .

Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..



Wednesday, November 18, 2009

Percakapan Intim

suatu ketika di malam yang tenang, hanya winamp yang berkoar koar dengan musiknya,

mouse bertanya kepadaku

dia berkata : sudah berapa puluh juta kali kamu menekan ku?

belum aku menjawab pertanyaan, keyboard menimpalinya

dia berkata : sudah berapa tahun aku bersamamu mengarungi dunia maya, aku sudah lelah kawan

monitor pun berkata : entah berapa kali aku mengeluarkan sinar radiasi, tapi engkau tidak mau menghindar dari hadapan ku

modem pun menimpali : aku merasa panaaaaaaaas, hentikan, hentikan, cukup untuk malam ini

aku pun berkata : oke teman temanku sayaaaaaaang, kita akan bekerja lagi esok pagi, siapkan diri kalian, kita arungi kejamnya hidup ini :D

Pawang dan Monster

Langit sudah berhenti menangis ketika dua puluh empat monster bangkit
Mulai menggangu dan saling bantai
kandang yang kecil sepertinya mulai tak kondusif
Bahkan sang pawang mulai kehilangan kesabaran

Pawang mulai kebingungan melawan para monster
Monster yang telah ia ciptakan sendiri
Mungkin sebentar lagi sang pawang akan mati
Dimakan monsternya sendiri

                                               Sukabumi,18 November 2009
118 hari menuju Ujian Nasional
                                                                                                                           

Cerita Malam

Kulihat istana Raja berdiri megah di hadapanku
Putih cerah bak memancarkan cahaya kehidupan
Sayup-sayup kudengar alunan musik
Memainkan sebuah kidung lembut dan menghanyutkan
Irama yang belum pernah kudengar sebelumnya

Sesosok tubuh berbalut gaun putih berhiaskan permata
Berjalan medekat kearahku seraya melontarkan senyum
Senyum yang amat manis
Andai Nabi Yusuf melihatnya, sudah pasti ia akan mengiris tangannya
Karena keindahan ciptaan-Nya di depanku sekarang

Rambut yang hitam bak malam mendung tanpa cahaya
Mata biru laut terperangkap dilubangnya
Bibir merah menggoda semua pasang mata
Kalau saja semua lelaki dari kaum Sodom Gomorah melihatnya
Tentu adzab Allah tak turun pada mereka

Bibir merahnya terbuka seraya berkata :
"maukah engkau meminangku?"
"Tak akan ada yang bisa menolak pesonamu
Andai wanita bumi bisa memilih menjadi Laki-laki, tentu mereka akan meminta kepada Allah
Supaya merubah mereka menjadi Laki-laki"

"Tak ada yang menolak ajakan seorang ciptaan
Yang apabila wajahnya muncul kebumi, maka teranglah dunia
Yang hiasan kepalanya lebih indah dari langit beserta bumi
Yang menjadi pelipur lara semua makhluk ciptaan
Tentu saja aku bersedia, apa mahar mu?" Tanya ku

Sejenak bidadari itu tersenyum seraya berkata
"Kerjakanlah shalat malam dan berdoalah pada Tuhanmu
agar kita dinikahkan kelak dan Istana ini akan jadi milikmu
Sekarang pulanglah, penuhi maharku" Katanya

Ia pun mengecup keningku dan aku pun terbangun dari tidur ku
Dengan langkah yang bersemangat, aku berjalan menuju tempat wudhu
dalam hatiku aku berjanji akan memenuhi mahar calon istriku
Ku gelar sajadah ku dan mulai mengangkat tanganku
"Allahu Akbar"


Sukabumi, 16 November 2009
120 hari menuju Ujian Nasional