Monday, April 19, 2010
Hilang- tak tersampaikan
berteriak riuh rendah
berharap ada yang mendengar
berharap ada yang peduli
berharap ada yang meluangkan waktunya
tapi
teriakkan ku hilang terbawa badai
di telan gemuruh guntur
terganti oleh derai keras hujan
suara ku hilang
suara tak dapat kau dengar
pesan ku tak sempat menemui mu
suara ku hilang
di telan badai gelombang
berharap ada yang mendengar
berharap ada yang peduli
berharap ada yang meluangkan waktunya
tapi
teriakkan ku hilang terbawa badai
di telan gemuruh guntur
terganti oleh derai keras hujan
suara ku hilang
suara tak dapat kau dengar
pesan ku tak sempat menemui mu
suara ku hilang
di telan badai gelombang
Friday, April 16, 2010
Bahkan pelajaran dapat di peroleh dari sopir angkot
Kemarin, ketika saya dalam perjalan pulang menuju rumah, supir angkutan kota (angkot) mengajak saya berbincang-bincang tentang masalah Tanjung priok, namun sebelumnya ia meminta opini saya, tentang "siapakah yang salah"
saya menjawab, "tentu saja aparat bang" (karena saya pikir semua orang kecil -dalam hal ini supir angkot- selalu membenci aparat)
namun ternyata salah, ia berkata "lho, kenapa aparat yang salah? Mereka hanya menjalankan tugas kan?"
"Tapi aparat -khususnya polisi- sering mencari-cari kesalahan kan bang!" saya menyanggah
"Apa maksudnya mencari-cari kesalahan? bukankah kesalahan yang dicari-cari itu tetap salah? mereka hanya mencari kesalahan yang sudah di tentukan di peraturan kan? mereka tidak pernah membuat peraturan-peraturan baru " kata abang sopir
"Iya sih bang" jawab saya
"Kalau kamu tidak melanggar peraturan, kan tidak mungkin di hukum, sebenarnya mereka hanya ingin melindungi kita saja, dengan cara menegakkan peraturan" lanjut sang abang sopir
"Iya bang betul" jawab saya
Akhirnya percakapan kami pun usai, karena saya harus pindah mobil
Terima kasih abang sopir angkot, sang guru tak terduga, dibalik baju lusuh dan dekil, ternyata ia dapat mengajarkan seorang siswa yang belajar di bangku sekolah lebih banyak darinya
itulah pelajaran hidup
Thursday, April 15, 2010
Wednesday, April 14, 2010
Bela diri sampai mati
Salahkah kami?
Mempertahankan apa yang seharusnya di pertahankan
Memperjuangkan sejengkal tanah kami
Kami takkan memulai jika tak diusik
Kami takkan meledak bila tak disulut
Bukan, kami bukan anarki
Ini sekadar bela diri
Mempertahankan harga diri
Kami sudah sering terinjak-injak
Kami hanya bisa teriak
Hasilnya?
Kasus hilang tanpa jejak
Kami tahu
Apapun yang terjadi
Kami tetap ada di posisi antagonis
Tetap ada di posisi tak menguntungkan
Mempertahankan apa yang seharusnya di pertahankan
Memperjuangkan sejengkal tanah kami
Kami takkan memulai jika tak diusik
Kami takkan meledak bila tak disulut
Bukan, kami bukan anarki
Ini sekadar bela diri
Mempertahankan harga diri
Kami sudah sering terinjak-injak
Kami hanya bisa teriak
Hasilnya?
Kasus hilang tanpa jejak
Kami tahu
Apapun yang terjadi
Kami tetap ada di posisi antagonis
Tetap ada di posisi tak menguntungkan
Monday, April 12, 2010
Takkan bisa
Percuma saja
Jika kau coba berteriak disini
Aku takkan pernah beranjak
Walaupun hanya satu inchi
Takkan pernah
Walaupun kau hunuskan belati mu yang berkilat
Memaksaku untuk minggat
Aku takkan takut
Bahkan dengan tombak racun berkarat
Aku akan tetap disini
Bahkan sampai aku sekarat
Aku akan tetap disini
Disini
Aku akan tetap menunggu
Di hatimu
Tolong,
Bisa kah kau berikan aku isyarat?
Jika
Kau tertarik :)
Jika kau coba berteriak disini
Aku takkan pernah beranjak
Walaupun hanya satu inchi
Takkan pernah
Walaupun kau hunuskan belati mu yang berkilat
Memaksaku untuk minggat
Aku takkan takut
Bahkan dengan tombak racun berkarat
Aku akan tetap disini
Bahkan sampai aku sekarat
Aku akan tetap disini
Disini
Aku akan tetap menunggu
Di hatimu
Tolong,
Bisa kah kau berikan aku isyarat?
Jika
Kau tertarik :)
Aku bisa
Aku tahu aku bisa
Karenanya
Aku ledakkan semua potensi yang ku miliki
Potensi diri
Juga nyali
Menyalak dengan beringas
Bak meteor yang melintas
panas
Meluncur bebas
Layaknya benda berkecepatan cahaya
Tak terlihat
Namun cepat
Menantang batu karang di ujung pantai
Walau tahu
Tak mungkin
Tapi aku tahu aku bisa
Karenanya
Aku ledakkan semua potensi yang ku miliki
Potensi diri
Juga nyali
Menyalak dengan beringas
Bak meteor yang melintas
panas
Meluncur bebas
Layaknya benda berkecepatan cahaya
Tak terlihat
Namun cepat
Menantang batu karang di ujung pantai
Walau tahu
Tak mungkin
Tapi aku tahu aku bisa
Sunday, April 11, 2010
Ivan x Pa Yadi
Guru ngajarin murid? biasa kan?
Guru diajarin murid? cuma Ivan!
Guru diajarin murid? cuma Ivan!
Ivan ngajarin Pak Yadi Kimia
Percaya? semoga tidak!
My Favourite Teacher: Mr Dzul
Gue tercatat sebagai seorang pelajar SMA jurusan IPA, tapi bagi gue, MATEMATIKA, FISIKA, KIMIA, BIOLOGI adalah pelajaran yang membosankan dan gue gapernah bisa leading, sekali lagi, gue GAPERNAH LEADING!
Tapi meskipun gue gasuka pelajaran IPA, khususnya MATEMATIKA, bukan berarti gue gasuka gurunya kan? hehe
Ivan mah pura-pura nanya
Yah, meskipun gue gabisa matematika, dan gue gasuka, tapi gue tetep suka sama gurunya :D
Saturday, April 10, 2010
Maka Nikmat Tuhan mu Yang Mana Lagi Yang Engkau Dustakan?
Maka nikmat Tuhan mu yang mana lagi yang engkau dustakan
Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah
Thursday, April 8, 2010
Hujan
Hari hujan lagi
Kamu tahu kan?
Hujan
Hujan sepanjang bulan ini
Kamu masih disana kan?
Tunggu aku sebentar
Maukah kamu?
Tunggu aku
Tunggu aku
Di halte sekolahmu
Wednesday, April 7, 2010
Sepenggal kisah di suatu padang
Di saat lidahku tak lagi bisa bergerak
Di saat itu lah tanganku yang berbicara, dia membeberkan segala yang telah ia lakukan
Untuk apa ia digunakan, kemana ia diarahkan, apakah mendukung kebaikan atau kemaksiatan?
Tanganku berbicara dengan lancar bak air sungai bebas hambatan, jujur, tegas tanpa tedeng aling
Setelah tanganku berkoar-koar, giliran kakiku
Ia bercerita kemana ia melangkah, apakah mendekati surga atau menjauhinya sejauh jauhnya
Ia jujur, tegas tanpa tedeng aling
Keringat dingin kembali menetes, bukan menetes tepatnya, mengucur deras, mengingat matahari hanya sejengkal diatas kepala ku
Panas dan tegang
Berkali kali aku mencoba menelan ludah, namun mulut ku kering kerontang tanpa cairan ludah
Lalu menyusul telinga bercerita tentang apa yang ia dengar, perkataan baikkah atau burukkah yang sering didengar
Ia tegas, jujur tanpa tedeng aling
Kulihat neraca tampak berat sebelah kearah lubang hitam, rasanya panik dan ingin berlari dari tempat ini, namun kakiku kini diluar kontrol diriku
Berat
Sangat berat
Lalu mata mulai bercerita tentang apa-apa yang ia saksikan dialam fana sana, baik burukkah yang ia liat
Timbangan pun kembali bergeser kearah lubang hitam
Matahari seperti makin mendekat ke arah tengkukku
Sekarang giliran kelamin yang berbicara
tentang apa yang ia lakukan didunia dulu, apakah diperbudak nafsu atau menjaga kehormatan dan kesucian
Ia berbicara jujur tegas tanpa tedeng aling
Timbangan pun kembali bergeser, namun menjauhi lubang hitam itu, terus bergeser-bergeser
Menjauh
Makin menjauh
Di saat itu lah tanganku yang berbicara, dia membeberkan segala yang telah ia lakukan
Untuk apa ia digunakan, kemana ia diarahkan, apakah mendukung kebaikan atau kemaksiatan?
Tanganku berbicara dengan lancar bak air sungai bebas hambatan, jujur, tegas tanpa tedeng aling
Setelah tanganku berkoar-koar, giliran kakiku
Ia bercerita kemana ia melangkah, apakah mendekati surga atau menjauhinya sejauh jauhnya
Ia jujur, tegas tanpa tedeng aling
Keringat dingin kembali menetes, bukan menetes tepatnya, mengucur deras, mengingat matahari hanya sejengkal diatas kepala ku
Panas dan tegang
Berkali kali aku mencoba menelan ludah, namun mulut ku kering kerontang tanpa cairan ludah
Lalu menyusul telinga bercerita tentang apa yang ia dengar, perkataan baikkah atau burukkah yang sering didengar
Ia tegas, jujur tanpa tedeng aling
Kulihat neraca tampak berat sebelah kearah lubang hitam, rasanya panik dan ingin berlari dari tempat ini, namun kakiku kini diluar kontrol diriku
Berat
Sangat berat
Lalu mata mulai bercerita tentang apa-apa yang ia saksikan dialam fana sana, baik burukkah yang ia liat
Timbangan pun kembali bergeser kearah lubang hitam
Matahari seperti makin mendekat ke arah tengkukku
Sekarang giliran kelamin yang berbicara
tentang apa yang ia lakukan didunia dulu, apakah diperbudak nafsu atau menjaga kehormatan dan kesucian
Ia berbicara jujur tegas tanpa tedeng aling
Timbangan pun kembali bergeser, namun menjauhi lubang hitam itu, terus bergeser-bergeser
Menjauh
Makin menjauh
Tuesday, April 6, 2010
Mimpi aneh : Di marahin Pak Hadi
Kemaren gue mimpi aneeeh banget, gue mimpiin pak Hadi -guru bahasa Indonesia sekaligus gembongnya pembina asrama- dateng ke kamar gue, gue panik dong, soalnya gue kira dia masih nafsu ngusut masalah kamar 12 featuring boy yang ketauan main Poker sama main laptop malem malem.
Gue kira dia masih sinis (dimimpi bisa ngira)
Ternyata dia dateng langsung tereak-tereak " kamar 12 ayo rapihkan kamar kalian, kamar kalian sudah kelewatan berantakannya"
Sontak (lebay) gue ngejawab, "yaah pak namanya juga cowo"
Dan tiba-tiba dia ngeluarin sapu ( gatau dari mana) terus dia bilang " saya ajarkan bagaimana cara merapihkan kamar dengan baik"
Gue dan temen-temen lain disuruh keluar dan ngeliatin dia nyapuin kamar gue
Dari mulai sarang laba-laba, sarang tawon, dan sarang sarang lainnya di bumi hanguskan dari kamar gue oleh sapu ajaibnya
Saking berantakannya kamar gue, gue dan temen-temen kamar gue aja gatau kalo ternyata di bawah lemari pakaian ada jalan rahasia menuju roma (banyak jalan menuju roma kan?) Dan dibawah ranjang gue ternyata ada mayat bekas dimutilasi (oke oke lebay)
Dan pas pak Hadi ngangkat kasur gue, "sraaak" ada suara buku-buku berjatuhan, ini asli gue ngeliat ratusan komik bersemayam di bawah kasur gue, sumpah aneh banget, gue baru pernah ngeliat ratusan komik ngumpul disatu tempat (mungkin koleksi gramedia kalah kali)
Dan pak Hadi pun berubah jadi seseram setan di hadapan gue
Dia langsung lompat ke arah gue
Dan...
Gue terbangun dengan keringat dingin mengucur
Dan hal pertama yang gue lakukan adalah, mindahin komik gue ketempat yang aman *hehe
Gue kira dia masih sinis (dimimpi bisa ngira)
Ternyata dia dateng langsung tereak-tereak " kamar 12 ayo rapihkan kamar kalian, kamar kalian sudah kelewatan berantakannya"
Sontak (lebay) gue ngejawab, "yaah pak namanya juga cowo"
Dan tiba-tiba dia ngeluarin sapu ( gatau dari mana) terus dia bilang " saya ajarkan bagaimana cara merapihkan kamar dengan baik"
Gue dan temen-temen lain disuruh keluar dan ngeliatin dia nyapuin kamar gue
Dari mulai sarang laba-laba, sarang tawon, dan sarang sarang lainnya di bumi hanguskan dari kamar gue oleh sapu ajaibnya
Saking berantakannya kamar gue, gue dan temen-temen kamar gue aja gatau kalo ternyata di bawah lemari pakaian ada jalan rahasia menuju roma (banyak jalan menuju roma kan?) Dan dibawah ranjang gue ternyata ada mayat bekas dimutilasi (oke oke lebay)
Dan pas pak Hadi ngangkat kasur gue, "sraaak" ada suara buku-buku berjatuhan, ini asli gue ngeliat ratusan komik bersemayam di bawah kasur gue, sumpah aneh banget, gue baru pernah ngeliat ratusan komik ngumpul disatu tempat (mungkin koleksi gramedia kalah kali)
Dan pak Hadi pun berubah jadi seseram setan di hadapan gue
Dia langsung lompat ke arah gue
Dan...
Gue terbangun dengan keringat dingin mengucur
Dan hal pertama yang gue lakukan adalah, mindahin komik gue ketempat yang aman *hehe
Sunday, April 4, 2010
Teruntuk yang terindah: Ayah
Post ini saya dedikasikan untuk seluruh ayah teman teman yang telah berpulang ke sisi Allah SWT
Kepada yang terindah, ayah
Aku hujankan ribuan salam kepadamu disana
hey ayah, apa kabar?
Aku kangen sekali pada ayah
Aku rindu membuatkan kopi untuk ayah setiap pagi
Aku rindu di bangunkan oleh mu setiap pagi ( walaupun sangat sulit ayah membangunkan aku hihi)
Aku rindu omelan mu, ketika engkau melarangku pergi dengan teman-temanku (padahal itu teman terbaikku)
Aku rindu hangat tubuh mu, aku selalu bisa merasakan aroma khas tubuh mu, tubuh seorang laki-laki yang bahkan rela melakukan apapun demi keluarganya
Ayah maafkan aku ya?
Maafkan aku yang selalu berbeda pendapat denganmu, walaupun aku tahu itu yang terbaik untuk ku
Maafkan aku yang sampai sekarang belum bisa membuat mu tersenyum bangga karena prestasi mu
Bisakah ayah memaafkan aku?
Karena aku pernah membenci mu, ketika engkau membentak ku dan itu kesalahan ku
Maafkan aku ayah
Karena aku jarang mendoakan kebaikan untuk mu, padahal saat engkau masih hidup, kepentingan dan kebaikan aku lah yang engkau dahulukan
Ayah,
Tenanglah engkau disana
Di tempat abadi itu
Ayah,
Kami semua selalu mengingat mu
Walau raga ayah sudah tak disini
Tapi semangat mu masih berkobar di hati ku
Selamat jalan ayah
Selamat jalan
Kepada yang terindah, ayah
Aku hujankan ribuan salam kepadamu disana
hey ayah, apa kabar?
Aku kangen sekali pada ayah
Aku rindu membuatkan kopi untuk ayah setiap pagi
Aku rindu di bangunkan oleh mu setiap pagi ( walaupun sangat sulit ayah membangunkan aku hihi)
Aku rindu omelan mu, ketika engkau melarangku pergi dengan teman-temanku (padahal itu teman terbaikku)
Aku rindu hangat tubuh mu, aku selalu bisa merasakan aroma khas tubuh mu, tubuh seorang laki-laki yang bahkan rela melakukan apapun demi keluarganya
Ayah maafkan aku ya?
Maafkan aku yang selalu berbeda pendapat denganmu, walaupun aku tahu itu yang terbaik untuk ku
Maafkan aku yang sampai sekarang belum bisa membuat mu tersenyum bangga karena prestasi mu
Bisakah ayah memaafkan aku?
Karena aku pernah membenci mu, ketika engkau membentak ku dan itu kesalahan ku
Maafkan aku ayah
Karena aku jarang mendoakan kebaikan untuk mu, padahal saat engkau masih hidup, kepentingan dan kebaikan aku lah yang engkau dahulukan
Ayah,
Tenanglah engkau disana
Di tempat abadi itu
Ayah,
Kami semua selalu mengingat mu
Walau raga ayah sudah tak disini
Tapi semangat mu masih berkobar di hati ku
Selamat jalan ayah
Selamat jalan
Saturday, April 3, 2010
Perkenalkan: masa depan
Sesuatu yang kita ga tau, namanya masa depan
Bisa jadi baik atau malah buruk buat hidup kita
Sesuatu yang kita ga paham, namanya masa depan
Bisa senang atau sedih begitu mengalami
Sesuatu yang kita mau, namanya masa depan
Tapi kalau itu sesuai sama kemauan kita
Sesuatu yang kita gamau, namanya masa depan
Kalau kebalikan sama kemauan kita
Sesuatu yang kita gabisa tahan, namanya masa depan
Datang dengan kurirnya, waktu
Sesuatu yang paling misterius, namanya masa depan
Kejutannya selalu tak terduga duga
Sesuatu yang paling dihindari, namanya masa depan
Kalau itu berujung kepada perpisahan
Dan sesuatu sesuatu lainnya
Ivan (fake) Blind Rubiks Master
masih berantakan kan?
Ivan akan menyelesaikan rubiks dengan mata ditutup karton
try to solve, hmmm
Finally (gajah bisa juga ya?)
(pura-pura) senang
New world record, RIGHT?
Thursday, April 1, 2010
Kenyataan dalam dunia fantasi
Mengambil tema dari judul blog salah satu teman saya, Rianda Ramadhani. "Kenyataan dalam dunia fantasi" saya membuat tulisan ini
Kisah ini abu-abu dan telah berdebu. Namun siapa kira bisa menjadi guru?
Tak perlu kisah-kisah heroik nan bermutu, jika akhirnya di tinggalkan tak tersentuh?
Kenyataan dalam dunia fantasi, seperti mencari ahli ibadah dalam tempat prostitusi
Tak masuk akal, namun tak 100% khayal
Butuh jutaan detik bahkan milyaran detik, untuk memahami
Bahwa kenyataan pun bisa ditemukan di tempat yang tak nyata
Kenyataan dalam dunia fantasi, seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami
Sulit bukan kepalang, namun bukan tak mungkin
Butuh ilmu yang dalam bak palung laut dan kesabaran seluas jagat
Untuk mencari kenyataan dalam dunia fantasi
walaupun kenyataan yang akan dihadapi pahit
Atau mungkin sangat pahit
Pahit
Pahit
Subscribe to:
Posts (Atom)